🍻 Dongeng Bahasa Sunda Tangkuban Perahu
DongengSangkuriang Bahasa Sunda Perangkat Sekolah from seorang ratu yang cakap . "pesan moral dari legenda asal muasal gunung tangkuban perahu : Reinterpretasi dan rekonstruksi cerita si kabayan dan sangkuriang dalam . Cerita pantun sunda (mundinglaya, lutung.
DongengKeong Mas. Raja Kertamarta adalah raja dari Kerajaan Daha. Raja mempunyai 2 orang putri, namanya Dewi Galuh dan Candra Kirana yang cantik dan baik. (Dalam bahasa Sunda Tangkuban Perahu artinya Perahu yang terbalik) di September 30, 2019 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Tahukah Anda jika Banyuwangi memiliki sebuah legenda yang menceritakan tentang asal-usul kota tersebut? Legenda asal usul Banyuwangi dimulai saat wilayah ujung timur Pulau Jawa itu dipimpin oleh raja bernama Prabu Sulahkromo Teori asal usul kehidupan dan pembuktiannya dapat dijelaskan sebagai berikut Muhamad kecil dan ibunya yang menjanda, Aminah, dilindungi oleh kakeknya, Abdul Mutalib
Kisahcerita yang dikemas dalam bahasa sunda di bawah ini sebenarnya merupakan kisah paten yang menceritakan antara Dayang Sumbi dan Sangkurian. Pada ending cerita bahasa sunda asal usul gunung tangkuban perahu ini juga seperti kisah pada umumnya yakni menceritakan kekecewaan Sangkuriang karena tidak bisa menikahi wanita yang ia cintai.
Nahdemikianlah cerita singkat dongeng sasakala sangkuriang legenda gunung tangkuban perahu dalam bahasa sunda. Hiji waktu, sangkuriang dititah moro ka leuweung ku indungna, nyaeta dayang sumbi, dibarengan ku anjing ngaran si tumang. Dongeng Teh Mangrupa Karya Sastra Dina Wangun Lancaran Atawa Prosa.
0a2v. Dongeng Sunda Sangkuriang Bahasa Indonesia, Cerita Rakyat Jawa Barat - Inilah dongeng Sangkuriang asal usul Gunung Tangkuban Perahu cerita rakyat dari Jawa Barat. Pada jaman dahulu kala seekor babi tengah melintas di sebuah hutan belantara. Babi hutan itu sedang merasa kehausan di tengah panasnya terik matahari. Pada saat dia mencari-cari mata air, dia melihat ada air yang tertampung di pohon keladi hutan. Segera diminumnya air itu untuk melepas dahaga. Tanpa disadarinya air itu adalah air seni Raja Sungging Perbangkara. Karena kesaktian Raja Sungging Perbangkara, babi hutan itu pun mengandung setelah meminum air seninya. Sembilan bulan kemudian si babi hutan melahirkan seorang bayi perempuan. Raja Sungging Perbangkara mengetahui perihal adanya bayi perempuan yang terlahir karena air seninya itu. Ia pun pergi ke hutan untuk mencarinya. Ditemukannya bayi perempuan itu. Dia pun memberinya nama Dayang Sumbi dan membawanya pulang ke istana kerajaan. Dayang Sumbi tumbuh menjadi perempuan yang sangat cantik wajahnya.
Cerita Sangkuriang merupakan salah satu kisah legenda dari Jawa Barat yang terkenal. Cerita rakyat yang satu ini konon mengisahkan mengenai asal-usul terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu yang berlokasi di utara kota Bandung. Cerita Sangkuriang mengisahkan mengenai Sangkuriang dan ibunya yang bernama Dayang Sumbi. Konon ceritanya akibat kejengkelan Sangkuriang, ia menendang perahu buatannya hingga melayang dan jatuh dalam posisi terbalik. Kisah inilah yang disebut-sebut mirip dengan bentuk Gunung Tangkuban Perahu yang seperti sebuah perahu yang sengaja diletakkan secara terbalik. Bunda pun sudah pasti familiar dengan dongeng masyarakat Sunda yang satu ini. Cerita Sangkuriang bahkan menjadi dongeng yang sering diceritakan kepada anak-anak karena sarat akan pesan moral. ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Lantas bagaimana kisah selengkapnya dari cerita Sangkuriang untuk dibacakan kepada anak-anak? Dan apa pesan moral yang bisa dijadikan pelajaran? Bunda dapat menyimak penjelasannya berikut ini Sangkuriang lengkapKisah lengkap mengenai Sangkuriang yang merupakan cerita legenda dari Jawa Barat berikut ini dikutip dari berbagai sumber seperti buku Sangkuriang, penerbit JP Books 2019 dan buku Dongeng Nusantara, penerbit Bestari 2019. Cerita Sangkuriang mengisahkan Sangkuriang dan Ibunya Dayang SumbingPada zaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Setelah bertahun-tahun tinggal di istana, Dayang Sumbi memutuskan untuk hidup di desa. Ia ditemani seorang anjing bernama si Tumang. Tumang sebenarnya adalah seorang pangeran dari kayangan yang dikutuk Dewa menjadi anjing. Saat Dayang Sumbi sedang menenun kain, tiba-tiba alat pintalnya terjauh. Karena malas mengambil, Dayang Sumbi berkata “Siapa yang mau mengambilkan alat pintalku, jika perempuan akan kujadikan adikku. Jika laki-laki akan kujadikan suamiku!” Si Tumang yang mendengar hal tersebut langsung mengambil alat pintal tersebut. Betapa terkejutnya Dayang Sumbi saat anjing tersebut menyerahkan alat pintalnya. Namun ia tidak mengelak dari Dayang Sumbi menikah dengan si Tumang yang dapat berubah wujud menjadi manusia. Beberapa tahun kemudian mereka dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Sangkuriang. Sangkuriang gemar berburu dan selalu ditemani Tumang, anjing kesayangan istanaSangkuriang sangat gemar berburu di dalam hutan. Setiap berburu, ia selalu ditemani oleh anjing kesayangannya, si Tumang. Suatu hari Dayang Sumbi ingin sekali makan hati rusa. Ia lantas menyuruh Sangkuriang mencarikannya untuk berburu rusa dan mengambil hatinya. Akhirnya dengan ditemani si Tumang, Sangkuriang pergi berburu ke hutan. Namun setelah seharian berjalan di hutan, ia tak juga menemukan rusa. Karena putus asa dan hari mulai gelap, terbesit di pikiran Sangkuriang untuk mengganti hati rusa tersebut dengan hati si Tumang. Lalu dipanahnya si Tumang dan diambil hatinya. Sangkuriang pun pulang ke rumah. Sejatinya Sangkuriang tidak tahu kalau anjing itu adalah ayah Sumbing marah dan Sangkuriang pergi dari rumahSesampainya di rumah ia langsung menyerahkan hati itu pada ibunya. Dayang Sumbi langsung memasak dan memakannya. Setelah itu ia bertanya, di mana si Tumang? Sangkuriang menjelaskan, bahwa yang dimakan ibunya itu adalah hati si Tumang. Betapa marahnya Dayang Sumbi mendengar hal tersebut. Ia kemudian memukul kepala Sangkuriang hingga terluka. Dengan perasaan sedih, Sangkuriang pergi meninggalkan ibunya. Bertahun-tahun ia mengembara berusaha melupakan kemarahan ibunya dengan menimba berbagai ilmu kesaktian. Sangkuriang tumbuh menjadi dewasa dan kembali ke desaSangkurang kemudian tumbuh menjadi pemuda dewasa, setelah menimba ilmu kesaktian ia memutuskan untuk kembali. Sesampainya di sana, ia sangat terkejut karena desanya sudah berubah total. Saat sedang berjalan-jalan tak sengaja Sangkuriang bertemu dengan wanita cantik di tepi telaga. Karena terpesona dengan kecantikan wanita tersebut, Sangkuriang langsung melamarnya. Lamaran Sangkuriang langsung diterima oleh wanita cantik itu. Ternyata wanita itu tidak lain ternyata adalah ibunya sendiri yang oleh Dewa dikaruniai wajah awet muda. Mereka sama-sama jatuh cinta dan berniat akan menikah dalam waktu dekat. Dayang Sumbi berencana menikah dan ternyata calon suaminya adalah anaknya sendiri, SangkuriangSuatu hari Sangkuriang meminta izin kepada calon istrinya itu untuk berburu di hutan. Sebelum berangkat, ia meminta Dayang Sumbi untuk mengencangkan dan merapikan ikan kepalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi, karena pada saat ia merapikan ikat kepala Sangkuriang, ia melihat ada bekas luka. Ia mengenali bekas luka itu, “Kakanda, mengapa ada bekas luka di kepalamu?” tanya Dayang Sumbi.“Oh, bekas luka ini aku dapatkan dari ibuku. Ia memukul kepalaku dengan sendok nasi.”“Mengapa beliau memukul Kakanda? Apa yang telah Kakanda lakukan hingga membuatnya marah?”“Aku telah membunuh anjing kesayanganku dan menyerahkan hatinya untuk dimana ibuku. Ia memintaku untuk dicarikan hati rusa, namun aku tidak mendapatkan satupun rusa saat berburu di hutan.” Mendengar jawaban tersebut, Dayang Sumbi semakin yakin kalau pemuda gagah tersebut adalah anaknya Sangkuriang yang dulu telah pergi meninggalkan rumah. “Kau adalah anakku, dan aku ibumu. Tak mungkin kita menikah.” Sangkuriang tidak percaya mendengar hal tersebut. Ia bersikukuh tetap ingin mengawini Dayang Sumbi karena sudah terlanjur jatuh Sumbing mengajukan syarat pernikahan yang beratUntuk membatalkan niat Sangkuriang, Dayang Sumbi lantas meminta syarat. Ia mau dinikahi asal Sangkuriang mampu membuatkan telaga besar dan perahu di atas bukti dalam waktu semalam. Jika Sangkuriang gagal memenuhi syarat tersebut maka pernikahan itu akan dibatalkan. Melalui kesaktiannya dan dibantu ribuan jin, Sangkuriang memenuhi permintaan itu. Sementara di sisi lain, Dayang Sumbi diam-diam mengintip hasil kerja dari Sangkuriang. Betapa terkejutnya ia, karena Sangkuriang hampir menyelesaikan semua syarat yang ia berikan sebelum fajar. Sangkuriang marah hingga membalik perahu buatannyaDayang Sumbi lantas meminta bantuan masyarakat sekitar untuk menggelar kain sutra bewarna merah di sebelah timur kota. Ketika melihat warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira kalau hari sudah menjelang pagi. Ia langsung menghentikan pekerjaan dan merasa tidak dapat memenuhi syarat yang diajukan oleh Dayang Sumbi. Sangkuriang merasa jengkel dan marah. Ia lalu menjebol bendungan yang sudah ia buat dan terjadilah banjir yang merendam seluruh kota. Sangkuriang juga menendang perahu yang telah dibuatnya. Akhir cerita SangkuriangPerahu yang ditendang oleh Sangkuriang lantas melayang dan jatuh tertelungkup. Perahu tersebut menutup telaga yang belum selesai dibuat oleh Sangkuriang. Konon ceritanya perahu yang ditendang oleh Sangkuriang berubah menjadi sebuah gunung besar yang kini dikenal dengan nama Tangkuban Perahu. Kesimpulan dari cerita legenda rakyat Jawa Barat, SangkuriangBegitulah cerita lengkap mengenai Sangkuriang dan Dayang Sumbi. Keduanya adalah ibu dan anak yang tinggal di sebuah desa bersama seekor anjing bernama si Tumang. Sangkuriang yang gemar berburu, suatu hari diminta ibunya untuk mencari hati. Namun Sangkuriang tak kunjung mendapatkan rusa setelah seharian berada di dalam hutan. Akhirnya ia memutuskan untuk mengganti hati rusa dengan hati si Tumang. Hati si Tumang ia berikan kepada Dayang Sumbi. Terkejutlah Dayang Sumbi ketika Sangkuriang mengaku bahwa hati yang dimakan ibunya tersebut adalah hati si Tumang yang sebenarnya ayah kandung Sangkuriang. Merasa murka, Dayang Sumbi lantas memukul kepala Sangkuriang dan membuat anaknya pergi meninggalkan rumah. Bertahun-tahun mereka terpisah hingga Sangkuriang tumbuh menjadi pemuda gagah. Ia secara tidak sengaja bertemu kembali dengan Dayang Sumbi. Sayangnya Sangkuriang tidak mengenali ibunya yang awet muda tersebut. Sangkuriang malah jatuh hati dan melamar Dayang Sumbi. Dayang Sumbi awalnya menerima pinangan Sangkuriang sampai akhirnya ia mengetahui kebenaran bahwa pemuda gagah tersebut adalah anaknya yang bertahun-tahun lalu pergi meninggalkan rumah. Meski sudah diberi tahu oleh Dayang Sumbi bahwa ia adalah ibunya, namun Sangkuriang tetap bersikukuh ingin menikahinya. Dayang Sumbi kemudian mengajukan satu syarat yaitu membuat sebuah telaga besar di atas bukit beserta dengan perahunya. Sangkuriang menyanggupi hal tersebut dan dibantu oleh para jin untuk memenuhi syarat tersebut. Dayang Sumbi yang hendak menggagalkan rencana tersebut akhirnya berusaha membuat suasana fajar dengan membentangkan kain merah di ujung kota. Sangkuriang yang mengira hari sudah beranjak pagi merasa kesal karena permintaan Dayang Sumbi belum sepenuhnya selesai akhirnya menendang perahu buatannya hingga terbalik. Itulah cerita legenda terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu yang berkembang di masyarakat. Melalui kisah Sangkuriang dan Dayang Sumbi tersebut semoga Bunda dapat memetik pesan moral yang baik untuk diajarkan kepada moral dari kisah dongeng legenda SangkuriangCerita Sangkuriang dan asal-usul Tangkuban perahu memberikan beberapa pesan moral. Dongeng ini mengajarkan bahwa bersikaplah jujur karena jika berbohong seperti yang dilakukan oleh Sangkuriang kepada ibunya mengakibatkan hubungan keduanya menjadi tidak baik dan merusak kepercayaan. Namun di sisi lain, ketika Si Kecil melakukan kesalahan, Bunda dan Ayahnya hendaknya menghukum anak dengan sewajarnya. Apabila Bunda merasa jengkel atau marah kepada anak, lebih baik Bunda menjauh dari jangkauan Si Kecil sampai amarah tersebut reda. Barulah sampaikan dengan bijak apa yang membuat Bunda kepada Si anak berbuat salah, beritahukan apa kesalahan mereka dan peringatkan tegas agar mereka tidak mengulangi perbuatan salah tersebut. Janganlah sekali-sekali menggunakan kekerasan untuk memperingati atau bahkan menghukum anak supaya mereka tidak trauma. Apalagi jika kekerasan yang menimbulkan luka fisik seperti yang diterima oleh Sangkuriang akibat kemarahan Dayang tersebut akan mengakibatkan hubungan Bunda dan Ayah sebagai orang tua dengan Si Kecil semakin memburuk. Ingat Bunda, amarah bisa saja hilang kapan saja, namun trauma yang dialami anak-anak belum tentu hilang dan berujung pada dampak yang lebih intrinsik dari kisah SangkuriangSelain pesan moral, berikut penjabaran unsur-unsur intrinsik berdasarkan kisah Sangkuriang di atas1. Tokoh dan Penokohan kisah SangkuriangDayang Sumbi baik dan penyayangSangkuriang sakti, tidak jujur, dan nakalSi Tumang baik hati dan tulus2. Alur cerita SangkuriangAlur Latar cerita Sangkuriang Latar tempat rumah Dayang Sumbi, hutan, tepi telaga, timur kota, dan atas bukitLatar waktu siang dan malam hari4. Sudut PandangOrang Temaanak yang yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 kisah dongeng lainnya dalam video di bawah ini[GambasVideo Haibunda] rap/rap
Bingung mau melakukan apa bersama anak selama di rumah saja karena pandemi Covid-19? Coba bacakan dongeng nusantara pada anak yuk, bosan dengan kegiatan yang itu-itu saja, membacakan dongeng bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mengisi waktu itu, dengan membacakan dongeng anak nusantara, Mama juga ikut mengenalkan dan melestarikan cerita rakyat yang sudah ada secara turun-temurun banyak cerita rakyat yang bisa Mama bacakan pada anak, salah satunya adalah seperti menceritakan Dongeng Sangkuriang dan legenda gunung Tangkuban ini bisa mengajarkan anak tentang normal sosial yang ada di masyarakat sejak dini. Yuk Ma, kali ini ceritakan tentang legenda terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu dari kisah Sangkuriang yang telah rangkum di bawah ini pada si Hiduplah seorang Mama bersama anaknya di sebuah Anak IndonesiaDiceritakan pada zaman dahulu, hiduplah seorang Mama bernama Dayang Sumbi yang tinggal bersama anaknya bernama tinggal di sebuah desa bersama dengan seekor anjing kesayangan mereka yaitu hidup berdua bersama anaknya, Dayang Sumbi menikah dengan titisan dewa yang telah dikutuk menjadi hewan dan dibuang ke mereka sadari, sebenarnya mereka hidup bertiga bersama suami Dayang Sumbi dan papa dari Sangkuriang yang berubah menjadi anjing kutukan melewati masa bersama anaknya, Sangkuriang pun tumbuh menjadi pemuda dengan paras memesona serta tubuh yang gagah dan tumbuh menjadi anak pemberani yang senang berburu, ia pun selalu ditemani si Tumang yang merupakan titisan anjing dari papa kandungnya Murka Dayang Sumbi karena ulah Anak IndonesiaPada suatu hari, Dayang Sumbi meminta Sangkuriang untuk mencarikannya kijang karena sang Mama menghendaki memakan hati kijang saat itu. Sangkuriang dengan ditemani si Tumang berburu ke hutan untuk mendapatkan kijang sesuai keinginan Dayang di hutan, Sangkuriang melihat seekor kijang tengah merumput dibalik semak belukar. Sangkuriang pun memerintahkan Tumang untuk mengejar kijang tersebut. Namun ada hal aneh yang terjadi pada anjing piarannya itu, si Tumang yang biasanya penurut kini menolak perintah Sangkuriang untuk mengejar kijang pun marah dan mengatakan, "Jika engkau tetap tidak menuruti perintahku, niscaya aku akan mebunuhmu.”Ancaman tersebut tidak dipedulikan si Tumang yang membuat Sangkuriang semakin kesal dan pun akhirnya membunuh Tumang dan mengambil hati anjing itu untuk diberikan kepada Dayang Sumbi sebagai pengganti anjing kijang yang tak berhasil ia disadari Dayang Sumbi, ternyata hati yang diberikan anaknya adalah hati suaminya yang telah dibunuh oleh anak mereka sendiri. Dayang Sumbi baru mengetahui setelah memasak dan memakan hati itu. Betapa murkanya Dayang Sumbi ketika mengatahui bahwa hati si Tumang lah yang diberikan Sangkuriang Sumbi kemudian meraih gayung yang terbuat dari tempurung kelapa dan memukul kepala Sangkuriang sambil mengatakan yang seusungguhnya, "Tumang itu papamu, Sangkuriang!"Mendapat perlakuan dari Dayang Sumbi seperti itu, Sangkuriang pun marah dan sakit hati. Ia tak rela mamanya begitu padanya. Sangkuriang berpikir bahwa Dayang Sumbi lebih menyayangi si Tumang dibandingkan dirinya. Maka tanpa berpamitan, Sangkuriang pun pergi mengembara ke arah Sangkuriang tumbuh menjadi lelaki dewasa yang ingin menikahi Dayang Anak IndonesiaSetelah kepergian Sangkuriang, Dayang Sumbi mengaku menyesal atas perbuatannya kepada anaknya sendiri. Ia pun memohon ampun kepada para dewa atas kesalahannya tersebut. Mendengar permohonan Dayang Sumbi, mereka menerima permintaan maaf itu dan mengaruniakan kecantikan abadi kepada Dayang sisi, Sangkuriang yang terus mengembara tanpa tujuan pasti, kini tumbuh menjadi lelaki dewasa yang memiliki paras dan tubuh yang dapat memikat banyak perempuan. Tanpa sadar, setelah bertahun lamanya mengembara ia kembali ke tempat dimana dulu berhenti ke salah satu pondok guna meminta air minum kepada pemilik pondok tersebut. Tanpa disadari, ia terpesona dengan kecantikan Dayang Sumbi yang tak mengetahui bahwa perempuan berparas menawan yang ia temui itu adalah mama kandungnya pun yang terjadi pada Dayang Sumbi, melihat sosok lelaki gagah nan sakti dihadapannya, ia tak menyadari bahwa lelaki tersebut adalah Sangkuriang anaknya situlah tumbuh rasa simpat dan cinta, sampai akhirnya mereka merencanakan Picks4. Dayang Sumbi terkejut mengetahui lelaki yang akan menikahinya adalah anaknya Anak IndonesiaSebelum melangsungkan pernikahan, Sangkuriang yang mengganti namanya dengan Jaka ini berniat untuk berburu ke hutan. Dayang Sumbi pun membantu Jaka calon suaminya itu untuk mengenakan penutup terkejutnya Dayang Sumbi saat melihat luka di kepala calon suaminya tersebut mengingaatkannya pada anak laki-lakinya yang telah meninggalkannya sangat yakin bahwa lelaki gagah yang akan menikahinya ini adalah Sangkuriang bekas luka tadi, Dayang Sumbi kemudian menceritakan pada lelaki tersebut bahwa dirinya adalah Dayang Sumbi, orangtua kandung dari Sangkuriang yang telah bertahun-tahun lamanya Sangkuriang yang telah dibutakan oleh hawa nafsu tidak memperdulikan penjelasan Dayang Sumbi dan tetap bersikukuh Dayang Sumbi mengajukan permintaan ketika dilamar Sangkuriang, ini adalah Anak IndonesiaApa itu syarat? Syarat adalah janji. Menurut KBBI Syarat diajukan sebagai tuntutan atau permintaan yang harus dipenuhi. Begitu pula syarat yang diberikan kepada Sangkuriang, harus ditepati terlebih dulu baru kemudia Dayang Sumbi bersedia mengabulkan yang bertekad tetap ingin menikahi Dayang Sumbi, kemudian melamar perempuan itu untuk menghentikan pernikahan itu, Dayang Sumbi pun memberikan sebuah permintaan sebagai syarat untuk menerima lamaran dari Sumbi mengajukan permintaan yang sangat berat yaitu meminta Sangkuriang membuat bendungan pada sungai Citarum dan di dalam danau tersebut terdapat perahu yang membuat permintaan itu berat adalah karena perkataan Dayang Sumbi, "Sebelum fajar terbit, kedua permintaanku itu harus telah selesai engkau kerjakan.”Tanpa ragu, Sangkuriang menyanggupi permintaan dari Dayang Sumbi, "Baiklah, aku akan memenuhi permintaanmu.”Sangkuriang pun memulai aksinya untuk membuat perahu dengan menebang pohon besar. Sementara cabang dan ranting pohon yang dibutuhkan ditumpuk sampai suatu hari menjemla menjadi gunung Burangrang. Perahu besar pun berhasil dibuat Sangkuriang. Setelahnya, lelaki gagah nan sakti itu memanggil para makhluk halus untuk membantunya membendung alirang sungai Citarum yang deras untuk dibuat sebuah danau sesuai permintaan Dayang Sangkuriang marah besar hingga membalik perahu buatannya Anak IndonesiaSemua yang dilakukan Sangkuriang kemudian membuat Dayang Sumbi merasa cemas karena pekerjaannya sebentar lagi selesai sebelum berganti Sumbi pun mencari cara untuk menggagalkan rencana pernikahan dengan anak kandungnya sendiri dengan memohon pertolongan para berdoa, Dayang Sumbi mendapat petunjuk untuk menebarkan boeh rarang kain putih hasil tenunan.Setelah itu Dayang Sumbi berkeliling dan memaksa ayam jantan berkokok disaat waktu masih malam. Mendengar suara ayam sudah bersuara, para jin yang membantu pekerjaan Sangkuriang pun sangat ketakutan ketika mengetahui bahwa fajar telah kemudian menghilang kesegala penjuru dan meninggalkan Sangkuriang dengan pekerjaannya yang belum Sangkuriang murka merasa Anak IndonesiaTentu saja hal ini membuat Sangkuriang marah besar karena merasa dicurangi oleh calon istrinya meyakini bahwa fajar sesungguhnya belum tiba dan masih ada waku untuk ia menyelesaikan danau lantas murka dengan menjebol bendungan di Sanghyang Tikoro, kemudian aliran sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur hingga menjelma menjadi gunung Manglayang. Air yang semula memenuhi danau tersebut pun kemudian dengan kekuatan saktinya menendang perahu yang tadi ia buat hingga jauh dan jatuh terlungkup sampai menjelma menjadi sebuah gunung yang kemudian disebut gunung Tangkuban dalam hawa amarah yang besar, Sangkuriang yang mengetahui ini semua adalah siasat Dayang Sumbi untuk menggagalkan pernikahan dengannya. Kemarahan yang terus meluap itu kemudian membuat Sangkuriang mengejar Dayang Sumbi yang merasa ketakutan hingga menghilang di sebuah perahu yang menjelma menjadi gunung Tangkuban Perahu, bukit yang menjadi tempat menghilangnya Dayang Sumbi pun ikut menjelma menjadi gunung Sangkuriang yang tidak berhasil menemukan Dayang Sumbi akhirnya ikut menghilang ke alam Pelajaran yang bisa diambil dari cerita Sangkuriang dan gunung Tangkuban cerita Sangkuriang dan legenda Gunung Tangkuban Perahu yang disampaikan, terdapat pesan moral yang bisa dipelajari dari legenda asal muasal gunung Tangkuban Perahu ini mengajarkan bahwa sikap kejujuran akan membawa kebaikan dan kebahagiaan di kemudian hari. Sementara perbuatan curang justru akan merugikan diri sendiri dan mendatangkan musibah bagi diri sendiri ataupun orang hanya itu, cerita ini juga mengajarkan kepada anak sejak dini tentang norma sosial yang ada di masyarakat untuk tidak jatuh cinta dan menikah dengan orangtua kandung. Itulah cerita rakyat atau dongeng Sangkuriang dan legenda Gunung Tangkuban Perahu yang bisa Mama ceritakan pada si Kecil. Semoga bisa jadi pembelajaran untuk diceritakan ke anak-anak ya, jugaDongeng Anak Nusantara Timun Mas dan RaksasaDongeng Nusantara Kisah Malin Kundang, Anak yang Durhaka10 Cara Mulai Menceritakan Dongeng pada Anak
dongeng bahasa sunda tangkuban perahu