🥍 Mengapa Komunikasi Daring Harus Sesuai Dengan Etika Internet
Pelaksanaankomunikasi harus sesuai dengan tata krama yang berlaku b Tidak from RRY 11 at Sekolah Menengah Kebangsaan Mahmud
Mengapadalam melakukan komunikasi daring harus sesuai dengan etika internet - 14729993 triomuhamad1 triomuhamad1 07.03.2018 TI Sekolah Menengah Atas terjawab Mengapa dalam melakukan komunikasi daring harus sesuai dengan etika internet 1 Lihat jawaban Iklan
OFMeH. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Internet adalah suatu jaringan yang dapat menghubungkan satu media elektronik dengan media elektronik lainnya sehingga dapat menjalin sebuah komunikasi antara satu sama lain. Semakin pesat perkembangan teknologi dari zaman ke zaman, tentu kita sudah tidak bisa lepas dengan yang namanya internet, apalagi saat ingin berkomunikasi dengan keluarga yang jauh keberadaanya dari kita berkomunikasi melalui media elektronik, maka etika dalam berkomunikasi harus diperhatikan. Saat kita berbicara menggunakan media seperti gadget, intonasi dan nada bicaralah yang harus dijaga, ketika kita mengirim teks atau gambar yang biasa disebut dengan chatting bersama orang lain, yang harus diperhatikan adalah tulisan huruf kapital dan tanda baca yang kita gunakan, karena dalam hal chatting, teks yang kita kirim kepada lawan bicara kita akan mewakilkan bagaimana penyampaian ekspresi, intonasi dan nada kita ketika kemajuan teknologi ini membuat hampir semua orang menggunakan media sosial sebagai sarana informasi, komunikasi, belajar bahkan hiburan. Media sosial adalah media online yang digunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan pengguna lain secara luas melalui jaringan internet serta mendapatkan informasi melalui aplikasi khusus. Pada masa pandemi Covid-19 ini, media sosial merupakan media paling dibutuhkan untuk mendapatkan kabar dan informasi terbaru sampai saat ini, sehingga seiring berjalannya waktu pengguna media sosial pun semakin banyak dan beberapa macam aplikasi media sosial juga semakin popular dikalangan masyarakat seperti Facebook, Instagram, Twitter,Youtube,Tik-Tok dan lain lain. Perlu diketahui, etika penggunaan media sosial juga harus diperhatikan. Etika dalam penggunaan media sosial ini sangat penting ketika kita ingin berkomentar, memposting, maupun membagikan sesuatu kepada pengguna lainnya. Jadi, seperti apa etika yang benar dalam menggunakan media sosial? 1. Cara kita berinteraksi dengan pengguna lainSaat kita berkomentar kepada suatu postingan atau video, sebaiknya kita menggunakan kata-kata yang baik dan sopan sehingga kita tidak menyakiti perasaan pengguna lain. Pastikan untuk memperhatikan huruf besar dan tanda baca yang benar karena hal tersebut dapat memungkinkan terjadi kesalahpahaman sehingga menimbulkan Hargai pengguna lainSangat sering kali terdapat perbedaan pendapat kita dengan yang lain, namun sebaiknya kita saling menghargai. Dalam media sosial, kita dapat menghargai orang lain dengan tidak mencela atau menghina dari segi komentar maupun karya orang lain. Gunakan media sosial dengan bijak agar interaksi antar sesama akan lebih efektif, produktif dan tidak mengalami dampak Jangan menyebarkan berita HOAXKita seharusnya tidak menyebarkan berita yang tidak ada fakta pendukungnya. Kita tidak semestinya menyebarkan berita palsu sebagai hiburan semata yang dapat merugikan banyak orang hingga pencemaran nama baik dan reputasinya. Pada masa pandemi ini sudah terdapat banyak berita HOAX yang telah tersebar ke masyarakat luas, mulai dari virus Covid-19 yang tidak membahayakan hingga bahaya penerimaan vaksin Covid-19. Berita-berita HOAX ini lah yang dapat menghancurkan kepercayaan kita terhadap informasi yang terdapat di media sosialAnda Sebagai Warga Digital, Gunakanlah Teknologi Secara Bertanggung Menjaga privasi diriSebaiknya tidak membagikan data pribadi kita terutama ke media sosial, karena hal tersebut akan menghadapi kita dengan cybercrime, penyebaran informasi pribadi ke media sosial sering berujung pada kejahatan digital, seperti penipuan, pencurian identitas, dan cyber harassment. Kita juga harus menjaga privasi keluarga kita maupun teman dekat agar kita bersama tidak terancam di dunia maya 5. Berkepribadian BaikSalah satu cara berkepribadian baik dalam memanfaatkan media sosial adalah mengelola media sosial tersebut dengan bijak dan penuh tanggung jawab. Kita seharusnya tidak memposting hal hal yang sensitif, pornografi, maupun sesuatu yang mengandung SARA yang dapat menyebabkan konflik antar cara perilaku atau etika sangat penting diterapkan pada kehidupan sehari hari terutama dalam penggunaan internet, apalagi dengan media sosial pada zaman sekarang, kita dapat merasakan ruang lingkup masyarakat di dunia maya. Manfaatkan teknologi dan media yang tersedia sebijak bijaknya, hindari penyalahgunaan internet yang dapat menyebabkan perselisihan dan perpecahan antara sesama. Perhatikan teks yang akan kita kirim melalui chatting agar tidak terjadi kesalahpahaman. Gunakanlah media sosial sebaik mungkin untuk sarana komunikasi, informasi maupun hiburan. Memiliki etika baik, berpikir sebelum bertindak adalah kunci utama kita memperoleh perdamaian dan terbebas dari ancaman serta perselisihan dengan orang lain. Semoga Bermanfaat... Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Tak dapat dimungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi. Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar. Menyikapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika Kominfo menggelar seri webinar literasi digital MakinCakapDigital dengan tema “Menjadi Pengguna Internet yang Beradab”. Webinar yang digelar pada Rabu, 1 Desember 2021 di Kabupaten Tangerang, diikuti oleh puluhan peserta secara daring. Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Alviko Ibnugroho Financologist, Motivator Keuangan dan Kejiwaan Keluarga, IAPA, B Hendar Putranto Dosen Program Studi Komunikasi Strategis UMN dan Kandidat Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Rossalyn Asmarantika Dosen Program Studi Digital Journalism UMN, dan Sigit Widodo Internet Development Institute. Alviko Ibnugroho membuka webinar dengan mengatakan, masyarakat Indonesia berada pada era digital, aspek kehidupan tidak terlepas dari penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga, terjadi pergeseran pola pola pikir, pola sikap, dan pola tindak masyarakat dalam akses dan distribusikan informasi. Masyarakat Indonesia akan semakin mudah dalam mengakses informasi melalui berbagai platform teknologi digital yang menawarkan inovasi fitur dari media komunikasi yang kian interaktif. “Maka diperlukan literasi digital, yang merupakan kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi,” tuturnya. Literasi digital membuat kita mampu berpikir, kreatif, inovatif, memecahkan masalah. Pentingnya etika budaya komunikasi digital dalam pemahaman literasi digital untuk Indonesia, yakni selalu ingat bahwa “tulisan” adalah perwakilan dari kita. Yang diajak berkomunikasi adalah manusia, maka perlu untuk mengendalikan emosi, menggunakan kesantunan, menghargai privasi orang lain. B Hendar Putranto mengatakan, efek negatif teknologi digital pada anak yakni tumbuh menjadi pribadi yang egois dan sulit bergaul, kesulitan mengenali emosi, perkembangan otak anak tidak seimbang, perkembangan bahasa pada anak dapat tertunda. “Mencegahnya, penting sekali pemahaman keadaban digital, berbagai upaya lintas pemangku kepentingan untuk menjadikan dunia riil dan virtual sebagai rumah bersama yang aman, nyaman, dan berkeadilan non-diskriminatif untuk dihuni,” tuturnya. Mengembangkan budaya santun bermedia digital, yakni mengembangkan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap apapun yang di posting dan di-sharing-kan di media sosial dan social networking sites jejak digital. Rossalyn Asmarantika turut menjelaskan, perundungan siber masih dimaknai sebagai bentuk “ancaman kekerasan” atau “menakut-nakuti secara pribadi”. Padahal, tindakan perundungan siber tak sekadar itu. “Bila mengalaminya, segera kendalikan situasi dengan tidak merespons, kumpulkan alat bukti screenshots dan lain-lain, blok/laporkan pelaku, perketat privacy setting, ingatkan diri sendiri bahwa komentar negatif adalah cerminan dari pelakunya, bukan gambaran diri kita,” jelasnya. Sebagi pembicara terakhir, Sigit Widodo mengatakan, internet bukan dunia yang sama sekali terpisah dengan dunia offline. Apa yang kita tulis di internet akan dibaca oleh orang lain, foto dan video kita akan disaksikan oleh orang lain. Di ujung sana ada manusia yang sebagian kita kenal, namun sebagian besar tidak kita kenal sama sekali. Hukum yang berlaku di dunia luring juga berlaku di dunia daring. Tetap berhati-hati di ruang privat, dalam jaringan pribadi berlaku aturan di ruang pribadi, tapi kehati-hatian lebih tetap diperlukan. Selain itu, semua yang kita kirimkan ke jaringan publik harus dianggap tidak bisa dihapus. Semua hal dalam bentuk digital dapat dengan mudah disalin dan disebarkan, sehingga jejak digital akan terekam di banyak tempat. Jejak digital di internet abadi selama internet masih ada. Dalam sesi KOL, Fakhriy Dinansyah mengatakan, literasi digital penting karena itu dapat mencari jalan di internet. Literasi juga penting untuk dapat beretika dalam berinternet. “Karena jika literasi digital kita kurang, hal-hal negatif akan terus menerus berkembang dan mengalahkan hal-hal positifnya,” katanya. Salah satu peserta bernama Nabil Ramadhan menanyakan, bagaimana cara untuk mengajarkan warganet agar tetap memiliki attitude dan etika saat bermedia social? “Dibekali dengan nilai-nilai norma, artinya sosial budaya kita pasti akan menyampaikannya dengan baik, maka harus perlu tahu dulu mana yang baik dan mana yang benar. Seperti tentang orang yang beriman pasti akan memilih dalam melihat dan membaca sesuatu, dan sebelumnya pun dalam proses pendidikan sudah diajarkan mengenai etika dan norma, maka kita harus merenungi dahulu sebelum bertindak apakah hal tersebut menyinggung perasaan orang lain,” jawab Alviko. Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram dan siberkreasi. Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat. [*]
PENYULUHAN DARING ETIKA KOMUNIKASI MENGGUNAKAN EMAIL UNTUK MENUNJANG EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM BISNIS AbstractBanyak badan usaha baik itu usaha besar, menengah maupun kecil yang memanfaatkan internet sebagai sarana untuk menjalankan usahanya. Penggunaan email dipilih sebagai salah satu medium komunikasi dalam konteks bisnis maupun pemasaran. Email dapat digunakan untuk berkomunikasi antara pemilik usaha dengan konsumen atau calon konsumen, atau bahkan sesama pemilik usaha untuk berkomunikasi terkait bidang usahanya. Komunikasi menggunakan email ini dapat digunakan dalam konteks komunikasi bisnis dalam interaksi antarpribadi maupun dalam kelompok. Email dapat mengakomodir kebutuhan pengiriman dokumen, gambar, maupun video yang diperlukan dalam menjalani bisnis maupun pemasaran. Seperti komunikasi dalam konteks antarpribadi maupun kelompok, diperhatikan tata cara dan etika komunikasi yangdilakukan melalui pengunaan email. Komunikasi yang dilakukan secara langsung akan terikat dengan budaya dan aturan, termasuk juga etika. Begitu pula ketka komunikasi yang dilakukan dimediasi menggunakan media, dalam hal ini adalah email. Memahami email dan penggunaan fitur-fitur yang dimilikinya sebagai satu alat komunikasi perlu dipelajari sebelum seseorang menggunakannya. Selain itu, etika dalam berkomunikasi ketika menggunakan email juga menjadi satu hal penting yang perlu diperhatikan. Remaja sebagai pengguna aktif media elektronik dan digital dilihat perlu mendapatkan bekal literasi penggunaan email sesuai dengan etika yang berlaku. Berdasarkan dasar pemikiran tersebut, maka literasi etika komunikasi dalam menggunakan email untuk menunjang efektivitas komunikasi dalam bisnis perlu diberikan kepada siswa sekolah menengah sebagai bekal literasi dan kemahiran berkomunikasi mereka dalam dunia profesional. Literasi media digital terkait etika komunikasi menggunakan email untuk menunjang efektivitas komunikasi bisnis akan diberikan kepada siswa SMKN 1 Kota Tangerang khususnya siswa dengan peminatan Bisnis Daring dan Pemasaran sebagai bekal ketrampilan berkomunikasi mereka. Keywordsetika komunikasi, email, komunikasi bisnis References Ali, H. & David, 2014. “Hello and good day to you dear Dr. …” Greetings and closings in Supervisors-Supervisees Email Exchanges. Procedia – Social and Behavioral Science 118, E. M., Rady, S., Gad, W., & Moawad, I. F. 2018. Efficient email classification approach based on semantic methods. Ain Shams Engineering Journal 9, 2009. Efektivitas Email untuk Pemasaran. Jurnal EKSIS 22, I. 2017. The Function of Interpersonal Communication in Conflict Management Organization. SHS Web of Conferences 33. Kacerauskas, T. 2019. Ethics in Business and Communicatin Common Ground or Incommensurable? Business Administration and Management 221, M., & Taherdoost, H. 2016. Persuing of Organizational Culture Effects on E-mail Communication. Procedia Technology 22, R. 2017. Perubahan Budaya Komunikasi pada Pengguna WhatsApp di Era Media Baru. Jurnal Ilmu Komunikasi Efek – JIKE 1 1.Briandana, R. & Dwityas, 2019. Media Literacy An Analysis of Social Media Usage among Millenials. International Journal of English Literature and Social Sciences 42, J. V., & Bovee, C. L. 2013. Excellence in Business Communication Tenth Edition. New Jersey Pearson. DOI are currently no refbacks. Copyright c 2021 Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial JPDS This work is licensed under a Creative Commons Attribution International License. Editorial and Administration OfficeThis Journal is published by Universitas Negeri Malang, under the management of Faculty of Social St. No. 5 Building I3, Pos Code 0341 551312. Homepage JPDS Indexed By Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial JPDS is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike International License,View JPDS Stats Apakah etika dalam berkomunikasi melalui internet? Etika Internet pada dasarnya sama dengan etika berkomunikasi di “dunia nyata” dalam kehidupan sehari-hari, seperti jujur, menggunakan kata-kata yang baik sopan, ramah, serta berbicara jelas dan mudah dimengerti. Bagaimana etika dalam berkomunikasi secara daring yang baik? 10 Etika Berkomunikasi Dalam Pembelajaran Daring. Mulailah Segala Sesuatu dengan Salam. ... . 2. Hati-hati dalam Menggunakan Huruf Kapital. ... . 3. Tidak Perlu Menggunakan Banyak Emoji. ... . 4. Baca Informasi di Laman Deskripsi Grup Belajar. ... . Tetap Sopan dan Santun Walau Cuma Chatting. ... . 6. Berkomentar dengan Baik dan Bijak..
mengapa komunikasi daring harus sesuai dengan etika internet