⭐ Makanan Orang Beriman Di Akhir Zaman
FitnahAkhir Zaman; Beriman Pagi Hari, Kafir di Sore Hari. ilustrasi. Bagikan: oleh: Abu Fatiah Al-Adnani. SALAH satu sunnatullah yang berlaku pada manusia adalah banyaknya isyarat dan tanda yang mengiringi suatu kejadian. Peristiwa gunung meletus bisa diketahui dari turunnya beragam binatang buas dari puncak-puncak gunung.
Jakarta- . Pengertian hari akhir menurut agama Islam adalah peristiwa hancurnya alam semesta beserta isinya hingga seluruh makhluk hidup di dalamnya pun akan binasa. Beriman dan meyakini akan adanya hari akhir termasuk dalam rukun iman yang ke lima. Mengutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti karya Aris Abi Syaifullah, dkk, hari akhir ditandai dengan bunyi
AmmaBa’du. Sejak tahun 2007 saya memasuki dunia tasawuf atas hidayah ALLOH Swt semata, yang bisa saya uraikan dari pengalaman yang saya dapat dari dunia tasawuf adalah dunia penyucian jiwa untuk mengenal diri sendiri dan mengenal pencipta kita yaitu ALLOH Swt, yang dilakukan adalah berzikir kepada ALLOH Swt dengan tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil,
Banyakorang percaya bahwa hari-hari penciptaan merupakan hari dalam arti 24 jam karena digambarkan sebagai terdiri atas "petang" dan "pagi" (ayat Kej 1:5; bd. Kel 20:11). Yang lain percaya bahwa "petang" dan "pagi" hanya berarti bahwa suatu petang mengakhiri tahap penciptaan tersebut dan keesokan paginya merupakan awal yang baru lagi.
1 Shalat 5 waktu jamaah di masjid 2. Bentuk dan bersatu dengan orang-orang sholeh yg beriman dan bertauhid yg paham ttg akhir zaman 3. Istiqomah dengan amalan-amalan sunnah yg paling besar pahalanya * sholat sunah rawatib qobliyah badiyah * tahajud , dhuha, sholat sunnah syuruq * puasa sunnah senin kamis, daud, ayyamul bidth dl.
KisahIslami Akhir Zaman Pengejaran Dajjal – Namanya saja Dajjal berasal dari kata Dajjalah yang artinya “Kekacauan“.Dajjal ini akan keluar nanti dari negeri persia. sebuah kota dalam hadist shahih dikatakan dalam wilayah yahudiah.Dajjal sudah disebutkan namanya dan ciri-cirinya. Para pengikut dajjal tadi dimulai dari wilayah Yahudi diikuti oleh negeri iran. dia akan keluar untuk
DotingSuryadi; Menanggapi bantahan anda sbb: 1. Frase dari .. ‘dan membunuhi babi’ > itu adalah isyarat bahwa semua orang kafir yang hidup di jaman kedatangan nabi ISA yg ke-2 itu, mereka kelak sudah akan ber-Iman dan ber-Islam dengan melaksanakan semua Syariat ISLAM serta meninggalkan semua larangan Allah dgn benar sehingga otomatis segala jenis
Itulahmakanan yang akan digunakan oleh orang-orang beriman saat Dajjal datang di akhir zaman kelak. Yaitu makanan malaikat yang berupa tasbih, takbir, tahmid dan tahlil. Dengan makanan malaikat tersebut, niscaya Allah akan mengangkat rasa lapar yang menimpa orang-orang beriman ketika fitnah Dajjal berlangsung. Wallahu a’lam. Ayu Wulandari
KelaparanMelanda di Akhir Jaman, Ini yang Jadi Makanan Orang Beriman Berita Terkait – Fitnah Dajjal di akhir zaman kelak sangatlah mengerikan. Dajjal akan mempengaruhi orang-orang yang lemah imannya akan menjadi korban dan masuk ke dalam lingkar fitnahnya.
QEgo4b.
Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengabarkan bahwa kelak di masa yang akan datang ummat Islam akan berada dalam keadaan yang sedemikian buruknya sehingga diumpamakan sebagai laksana makanan yang diperebutkan oleh sekumpulan pemangsanya. Lengkapnya hadits tersebut sebagai berikut قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam “Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan.” Seseorang bertanya ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” HR Abu Dawud 3745 Ada beberapa pelajaran penting yang dapat kita tarik dari hadits ini Pertama, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memprediksi bahwa akan tiba suatu masa dimana orang-orang beriman akan menjadi kumpulan manusia yang menjadi rebutan ummat lainnya. Mereka akan mengalami keadaan yang sedemikian memprihatinkan sehingga diumpamakan seperti suatu porsi makanan yang diperbutkan oleh sekumpulan pemangsa. Artinya, pada masa itu kaum muslimin menjadi bulan-bulanan kaum lainnya. Hal ini terjadi karena mereka tidak memiliki kemuliaan sebagaimana di masa lalu. Mereka telah diliputi keinaan. Kedua, pada masa itu muslimin tertipu dengan banyaknya jumlah mereka padahal tidak bermutu. Sahabat menyangka bahwa keadaan hina yang mereka alami disebabkan jumlah mereka yang sedikit, lalu Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menyangkal dengan mengatakan bahwa jumlah muslimin pada waktu itu banyak, namun berkualitas rendah. Hal ini juga dapat berarti bahwa pada masa itu ummat Islam sedemikian peduli dengan kuantitas namun lalai memperhatikan aspek kualitas. Yang penting punya banyak pendukung alias konstituen sambil kurang peduli apakah mereka berkualitas atau tidak. Sehingga kaum muslimin menggunakan tolok ukur mirip kaum kuffar dimana yang banyak pasti mengalahkan yang sedikit. Mereka menjadi gemar menggunakan prinsip the majority rules mayoritas-lah yang berkuasa yakni prinsip yang menjiwai falsafah demokrasi modern. Padahal Allah menegaskan di dalam Al-Qur’an bahwa pasukan berjumlah sedikit dapat mengalahkan pasukan musuh yang jumlahnya lebih besar dengan izin Allah. كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” QS Al-Baqarah ayat 249 Pada masa dimana muslimin terhina, maka kuantitas mereka yang besar tidak dapat menutupi kelemahan kualitas. Sedemikian rupa sehingga Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengumpamakan mereka seperti buih mengapung. Coba perhatikan tabiat buih di tepi pantai. Kita lihat bahwa buih merupakan sesuatu yang paling terlihat, paling indah dan berjumlah sangat banyak saat ombak sedang bergulung. Namun buih pulalah yang paling pertama menghilang saat angin berhembus lalu menghempaskannya ke udara. Ketiga, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengisyaratkan bahwa jika ummat Islam dalam keadaan terhina, maka salah satu indikator utamanya ialah rasa gentar menghilang di dalam dada musuh menghadapi ummat Islam. Artinya, sesungguhnya Nabi shollallahu ’alaih wa sallam lebih menyukai ummat Islam senantiasa berwibawa sehingga disegani dan ditakuti musuh. Dewasa ini malah kita melihat bahwa para pemimpin berbagai negeri berpenduduk mayoritas muslim justru memiliki rasa segan dan rasa takut menghadapi para pemimpin kalangan kaum kuffar dunia barat. Alih-alih mengkritisi mereka, bersikap sama tinggi sama rendah saja sudah tidak sanggup. Sehingga yang kita lihat di panggung dunia para pemimpin negeri kaum muslimin menjadi –maaf- pelayan jika tidak bisa dikatakan anjing piaraan pemimpin kaum kuffar. Mereka menjulurkan lidah dengan setia mengikuti kemauan sang majikan kemanapun mereka pergi. Padahal Allah menggambarkan kaum muslimin sebagai manusia yang paling tinggi derajatnya di tengah manusia lainnya jika mereka sungguh-sungguh beriman kepada Allah. وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحَْنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” QS Ali Imran ayat 139 BERSAMBUNG
Saat Dajjal Muncul, Inilah yang Akan Dimakan Orang Beriman! Fitnah Dajjal akan menjadi fitnah yang benar-benar mengerikan di akhir zaman kelak. Dajjal akan mempengaruhi orang-orang yang lemah imannya dan orang-orang yang jatuh ke dalam kubangan syahwat dan syubhat sebelum fitnah Dajjal benar-benar orang-orang yang termasuk kalangan peragu-ragu atau tergolong orang yang menyembah Allah hanya sekedarnya maka mereka akan menjadi incaran Dajjal. Bahkan mereka itulah yang sangat diiginkan oleh Dajjal untuk menjadi korbannya dan masuk ke dalam lingkar orang-orang yang termasuk golongan beriman sebelum munculnya Dajjal, maka ia akan tetap menjadi orang yang beriman saat fitnah Dajjal terjadi. Orang-orang beriman tersebut akan bertahan selama fitnah Dajjal terjadi yang berlangsung dalam kurun waktu yang Nawwas bin Sam’an RA, dari Rasulullah SAW di dalamnya termaktub, “Kami bertanya, Wahai Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi?’ Beliau menjawab, ’40 hari, satu hari bagaikan setahun, sehari bagaikan sebulan, sehari bagaikan sepekan, dan sisa hari-harinya sebagaimana hari-hari kalian biasanya.’ Kami bertanya, Wahai Rasulullah, sehari yang bagaikan setahun itu, apakah cukup bagi kami salat sehari saja?’ Beliau menjawab, Tidak, tentukanlah untuk hari itu sesuai kadarnya.’” HR. MuslimDalam rentang waktu yang begitu lama tersebut, akan terjadi pula kelaparan dan paceklik. Dari Asma’ binti Yazid RA, dia berkata, “Kami bersama Nabi SAW di rumah beliau, maka beliau bersabda, Di tahun ketiga sebelum munculnya Dajjal, langit menahan sepertiga air hujannya dan bumi menahan sepertiga tumbuhannya. Di tahun kedua sebelum keluarnya Dajjal, langit menahan dua pertiga air hujannya dan bumi menahan dua pertiga tumbuhannya. Setahun sebelum keluarnya Dajjal, langit menahan seluruh air hujannya dan bumi menahan seluruh tumbuhannya sehingga tidak tersisa satu pun makhluk yang bersepatu khuf atau makhluk berkuku kecuali pasti mati.” HR. AhmadLalu dalam kondisi kelaparan dan paceklik tersebut, apa yang akan dimakan oleh orang-orang beriman? Dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedi Akhir Zaman, Dr. Muhammad Ahmad Al-Mubayyadh menceritakan tentang makanan yang akan dimakan oleh orang-orang beriman di akhir zaman kelak. Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadis Aisyah RA, “Bahwasanya Rasulullah SAW menceritakan kondisi sulit dan dahsyat yang terjadi menjelang munculnya Dajjal. Aku bertanya, Wahai Rasulullah, di manakah orang Arab pada waktu itu?’ Beliau menjawab, Wahai Aisyah, orang Arab pada saat itu sangat sedikit jumlahnya.’ Aku bertanya lagi, Makanan apakah yang mencukupi orang-orang beriman pada waktu itu?’ Beliau menjawab, Apapun yang mencukupi para malaikat, yakni tasbih ucapan subhanallah, takbir ucapan Allahu Akbar, tahmid ucapan alhamdulillah, dan tahlil ucapan la ilaha illallah.’ Aku bertanya, Harta apakah yang paling baik pada waktu itu?’ Beliau menjawab, Seorang budak yang kuat, yang mampu mencukupi kebutuhan air minum tuannya. Adapun makanan, maka tidak ada makanan pada saat itu’.” HR. AhmadSedangkan dalam hadis lain disebutkan bahwa dengan makanan malaikat, Allah akan menghilangkan rasa lapar yang melanda hamba-Nya. Dari Ibnu Umar RA, “Bahwa Rasulullah SAW pernah ditanyai tentang makanan orang-orang beriman pada zaman berkuasanya Dajjal. Beliau menjawab, makanan malaikat’. Mereka bertanya, Apa makanan malaikat itu?’ Beliau menjawab, Makanan mereka adalah ucapan mereka dengan tasbih dan taqdis menyucikan Allah. Siapa saja yang ucapannya pada hari itu tasbih dan taqdis, maka Allah pasti menghilangkan kelaparan darinya sehingga dia tidak takut kelaparan’.” HR. Al-HakimItulah makanan yang akan digunakan oleh orang-orang beriman saat Dajjal datang di akhir zaman kelak. Yaitu makanan malaikat yang berupa tasbih, takbir, tahmid dan tahlil. Dengan makanan malaikat tersebut, niscaya Allah akan mengangkat rasa lapar yang menimpa orang-orang beriman ketika fitnah Dajjal a’lam.
makanan orang beriman di akhir zaman